Review Design Pekerjaan Common Borrow Material Menjadi Pile Slab di Area STA. 44+075 - 44+150 Tol Trans Sumatera Ruas Binjai - Langsa Seksi Binjai - Pangkalan Brandan
Abstract
Jalan Tol Trans Sumatra adalah Jalan Tol Sepanjang 2.818 km di indonesia yang di rencanakan
menghubungkan kota-kota di pulau sumatra. Salah Satu Jalan Tol Trans Sumatra adalah Jalan Tol
Binjai-Langsa Seksi Binjai-Pangkalan Brandan. Kehadiran Jalan Tol Ruas Binjai-Langsa akan
menghubungkan Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh diharapkan dapat menjadi akses
pendukung konektivitas antar wilayah dari kota Binjai ke Kota Langsa dan sebaliknya. Selain
menjadi akses pendukung menuju kawasan produktif di Pulau Sumatera, Saat ini progres konstruksi
tahap 1 Jalan Tol Ruas Binjai-Langsa Seksi Binjai- Pangkalan Brandan sepanjang 57,4 Km sudah
mencapai 57 Km dan ditargetkan beroperasi pada September tahun 2024 mendatang. Untuk
mencapai target dibutuhkan strategi percepatan progress secara efisien dan efektif sehingga
perusahaan dapat menyelesaikan proyek tepat waktu dengan biaya seminimal mungkin dan hasil
pekerjaan dapat diterima dengan memenuhi syarat spesifikasi konstruksi. Pada proyek konstruksi
Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Binjai - Langsa Seksi Binjai - Pangkalan Brandan Tim Teknik
melakukan kajian ulang mengenai metode pekerjaan pada lahan yang belum bebas yaitu STA
44+075 - 44+150 sepanjang 75 m. Pada lokasi tersebut Rencana Teknis Awal ialah menggunakan
metode pekerjaan Common Borrow Material (CBM) tetapi terjadi kelongsoran pada saat timbunan
mencapai 9 meter karena tanah dasar yang kurang baik dan tidak dapat memikul beban timbunan
diatasnya sehingga mengalami penurunan yang tidak seragam. Kemudian Tim Teknik melakukan
kajian ulang mengenain design apa yang harus diterapkan pada daerah tersebut dengan
menggunakan metode pekerjaan Pile Slab menjadi alternative untuk diterapkan pada daerah
tersebut.