Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) berbasis Biogas di Provinsi Lampung (Studi Kasus : KWT Sekar Kantil Desa Astomulyo, Punggur)
DOI:
https://doi.org/10.23960/snip.v4i1.563Abstract
Indonesia memiliki potensi sumber daya energi baru dan terbarukan yang cukup besar. Seiring dengan pertambahan penduduk, perkembangan industri, perdagangan, dan jasa yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber penyediaan energi nasional menggantikan energi fosil. Program pengembangan biogas menjadi salah satu sumber Energi baru Terbarukan (EBT) yang potensial untuk dikembangkan dan ramah lingkungan. Salah satunya Pembangunan Biogas ini dilakukan di Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Kantil Desa Astomulyo, Punggur. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan energi baru terbarukan berupa biogas pada KWT Sekar Kantil sebagai energi alternatif rumah tangga dengan memanfaatkan limbah ternak kotoran sapi yang berkelanjutan. Dimana proses pembangunan instalasi biogas terdiri dari inlet, biodigester, dan outlet. Inlet berperan sebagai tempat penyimpanan kotoran ternak sebelum memasuki digester. Sehingga limbah ternak kotoran sapi menghasilkan gas yang dapat dimanfaatkan untuk memasak dengan menggunakan kompor biogas yang sisa produk dari proses pemanfaatan hasil pengolahan bahan biogas dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang atau pupuk organik, dalam keadaan kering maupun basah (cair). Serta meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dan membantu dalam penghematan pengeluaran dalam kebutuhan gas.
 
							