Analisis Kapasitas, Kepadatan, dan Derajat Kejenuhan Jalan Budi Utomo, Jalan Mayjen. S. Parman, dan Jalan Garuda Kota Metro
DOI:
https://doi.org/10.23960/snip.v2i2.247Abstract
Kajian pada penelitian ini adalah ruas jalan Garuda, S. Parman, dan Budi Utomo yang merupakan jalur alternatif yang menghubungkan Kota Metro dan Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja ruas jalan Garuda, S. Parman, dan Budi Utomo. Indikator yang digunakan adalah derajat kejenuhan, kecepatan lalulintas, dan volume lalu lintas. Perhitungan volume kendaraan hanya dilakukan selama 3 hari yaitu hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Pengamatan dilakukan pada jam sibuk pagi (06.00 s.d 08.00 WIB), siang (12.00 s.d 14.00 WIB), dan sore (15.00 s.d 17.00WIB). Perhitungan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Berdasarkan hasil analisis terhadap volume lalulintas serta kinerja ruas jalan yang meliputi kapasitas dan derajat kejenuhan, pada ruas jalan Budi Utomo, S. Parman, dan Garuda, pada survey lalu lintas Kota Metro tahun 2021 dapat disimpulkan bahwa jenis kegiatan pada daerah studi yang berpengaruh lebih besar terhadap perkembangan volume lalulintas di ruas jalan Budi Utomo, S. Parman, dan Garuda adalah kegiatan pertanian, pendidikan, dan kegiatan permukiman. Kecepatan sesaat rata-rata untuk kendaraan yang melintasi titik pengamatan pada Jalan Budi Utomo, Mayjen S. Parman, dan Garuda adalah ± 6 m/dt s.d 18 m/dt. Kinerja ruas jalan Budi Utomo, S. Parman, dan Garuda pada tahun 2011 masih baik, berdasarkan indikator derajat kejenuhan masing-masing sebesar 0.239, 0.114, dan 0.061, dengan volume lalulintas maksimum adalah 533,3 smp/jam, 155,4 smp/jam, dan 76,5 smp/jam. Dari angka tersebut, permasalahan lalulintas di Kota Metro belum terlihat. Karena standar derajat kejenuhan jalan di daerah penelitian, masih berada di bawah 0,75.