Pendataan Kondisi Permukaan Jalan Dengan Menggunakan Metode Surface Distress Index (SDI), Pada Ruas Jalan Simpang Kijang – Terusan Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir
DOI:
https://doi.org/10.23960/snip.v1i1.101Keywords:
Data Kondisi Jalan, SDI, Surface Distress Index, Survey Kondisi JalanAbstract
Transportasi merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Ketersediaan transportasi dapat menumbuhkan konektivitas antar lokasi dan daerah yang membentuk suatu jaringan transportasi. Jalan merupakan prasarana yang dapat menunjang transportasi darat dalam menjalankan fungsinya sebagai sarana pelayanan pengguna transportasi. Infrastruktur jalan sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Besarnya volume lalu lintas dan beban overload akan mempengaruhi kondisi perkerasan jalan, untuk itu perlu dilakukan pemeliharaan agar kondisi jalan tetap dalam kondisi mantap. Kondisi jalan yang baik dan berdaya guna merupakan tujuan dari setiap perencanaan dan pembangunan prasarana transportasi, dalam melaksanakan penanganan jalan agar tepat sasaran perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu berdasarkan data hasil survey kondisi perkerasan yang akurat. Salah satu cara menentukan kondisi perkerasan jalan diperoleh dengan menggunakan metode Surface Distress Index (SDI). Penelitian ini mencoba mengkaji kondisi perkerasan jalan pada ruas jalan Simpang Kijang - Terusan Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dengan menggunakan metode SDI sehingga diperoleh usulan penanganan jalan yang bermanfaat sebagai masukan untuk penyelenggara jalan dalam penentuan jenis penanganan dalam pemeliharaan jalan.
Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan metode SDI didapat nilai kondisi baik sebesar 73,17%, kondisi sedang 20,12%, dan kondisi rusak ringan 6,71%. Hasil penilaian kondisi jalan menggunakan metode SDI dapat memberikan gambaran bahwa dari total panjang jalan yang diamati sepanjang 14,91 Km, hanya pada STA 2+000 – 3+000, yang termasuk kategori rusak ringan sehingga perlu dilakukan pemeliharaan berkala, sedangkan yang lainnya termasuk pada kondisi baik dan sedang yang hanya membutuhkan pemeliharaan rutin.